Rabu, 07 Oktober 2015

Bentuk-Bentuk Sistem Informasi

Sistem Informasi (menurut Alter,1992) adalah komninasi antara procedure kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan tertentu.

Berikut ini merupakan beberapa bentuk system informasi yang ada:
1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM)
Geografis merupakan sesuatu yang berhubungan dengan berbagai objek dan peristiwa yang terjadi dibumi. Oleh karena itu, Sistem informasi Geografis menjadi suatu sarana teknologi yang dapat membantu memasukan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah dan menganalisis data yang berhubungan dengan geografis untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya
Secara umum, Geographic Information System (GIS) Memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis.
JENIS GIS:
  • Sistem manual (analog)
  • Sistem otomatis (yang berbasis digital komputer)
Contoh Aplikasi GIS
  • Bidang Telekomunikasi, digunakan untuk manajemen inventarisasi jaringan telekomunikasi, perencanaan jaringan tahun berikutnya, seperti halnya penentuan letak sentral, RK, DP yang optimal dan seterusnya sampai ke pelanggan, dll.
  • Bidang Sumberdaya Alam, mencakup inventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, analisa daerah rawan bencana alam, dsb.
  • Bidang Lingkungan, mencakup perencanaan sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur/sedimen, pemodelan pencemaran udara, limbah berbahaya dsb.
  • Bidang Ekonomi, Bisnis, marketing, mencakup penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, pasar swalayan, mesin ATM dsb.
  • Bidang Trasportasi dan Perhubungan, mencakup inventarisasi jaringan transportasi, analisa kesesuain dan penentuan rute-rute alternatif transportasi, manajemen pemeliharaan dan perencanaan perluasan jalan,dsb.
  • Bidang Kesehatan, mencakup penyediaan data atribut dan spasial yang menggambarkan distribusi penderita suatu penyakit,pola penyebaran penyakit, distribusi unit kesehatan, dsb.
Alasan GIS dibutuhkan adalah karena untuk data spatial penanganannya sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa sehingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang diberikan menjadi tidak akurat.
Karakteristik GIS
  • Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis komputer.
  • Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait.
  • Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya
  • Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik
  • Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta dijital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak) kembali
  • Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
  • Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah. Contoh : penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti curah hujan, suhu, angin, kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang.
Fasilitas Standar GIS
  • Legend: keterangan tentang obyek-obyek yang ada di peta, seperti warna hijau adalah hutan, garis merah adalah jalan, simbol buku adalah universitas, dan sebagianya.
  • Skala: keterangan perbandingan ukuran di layar dengan ukuran sebenarnya.
  • zoom in / out: Peta di layar dapat diperbesar dengan zoom in dan diperkecil dengan zoom out.
  • Pan: Dengan fasilitas pan peta dapat digeser-geser untuk melihat daerah yang dikehendaki.
  • Searching: untuk mencari dimana letak suatu feature. Bisa dilakukan dengan meng-inputkan nama atau keterangan dari feature tersebut.
  • Pengukuran: mengukur jarak antar titik, jarak rute, atau luas suatu wilayah secara interaktif
  • Informasi: Setiap feature dilengkapi dengan informasi yang dapat dilihat jika feature tersebut diKlik. Misal pada suatu SIG jaringan jalan, jika diklik pada suatu ruas jalan akan memunculkan data nama jalan tersebut, tipe jalan, desa-desa yang menjadi ujung jalan, dan jalan-jalan lain yang berhubungan dengan jalan itu.
  • Link
2. SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (Executive Information System)
Dalam sebuah organisasi, Eksekutif merupakan bagian yang memiliki suatu kekuasaan dan tanggung jawab dalam menentukan setiap kegiatan dan arah organisasi. Eksekutif diyakini menekankan fungsi perencanaan, juga peran disturbance handler dan entrepreneur.
Sistem informasi eksekutif (executive information sistem), atau EIS, merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian.
Ada beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai macam kebutuhan akan  informasi yang up to date.
a. Eksternal
  • meningkatan kompetisi
  • Lingkungan yang dengan cepat berubah
  • Keharusan untuk selalu proaktif
  • Kebutuhan untuk mengakses external database
b.  Internal
  • Kebutuhan akan informasi yang up to date
  • Kebutuhan akan komunikasi
  • Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat
  • Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
Tujuan dari  Executive Information Sistem adalah menghasilkan target informasi yang selalu  up to date untuk meningkatkan  performance dari suatu perusahaan dengan memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritas dari perusahaan tersebut.
 3. SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI (Transaction Processing System)
Sistem Pemrosesan Transaksi adalah sistem utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan.
Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi
Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut:
  • Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
  • Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
  • Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses dalam waktu singkat.
  • Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal.
  • Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
  • Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
  • Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
  • Komputasi tidak terlalu rumit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar