ILMU BUDAYA DASAR
Nama : Asdian Nurdianto
Kelas : 1KA27
NPM : 1B117089
Matkul : Ilmu Sosial dasar #
Subjek : Tugas 4
Judul : Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastaan
Dosen : Junaedi Abdilah
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan prantara budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Seni rupa sebagai karya seni yang nampaknya rupa seolah-olah hanya dapat dihayati dengan indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu lebih disamakan dengan seni visual.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Apa itu seni dan sastra?
2. Apa peranan sastra?
3. Apa hubungan sastra dan seni dalam ilmu budaya?
4. Apa itu prosa?
5. Apa itu prosa fiksi?
6. Apa itu puisi?
1.3 Tujuan Masalah.
Tujuan dari penulisan ini adalah agar pembaca mengetahui hubungan antara seni dan sastra dalam ilmu budaya, lebih mengetahui prosa, dan puisi, serta mengetahui komponen yang terdapat didalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesusastran.
Menurut KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Menurut Wikipedia, sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Pengertian seni menurut Aristoteles adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.Sementara menurut Alexander Baum Garton seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan penting. Alasannya adalah karena sastra mempergunakan bahasa. Bahasa memiliki kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi. Pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
2.2 Ilmu Budaya yang dihubungkan dengan Prosa.
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Jenis – jenis prosa:
a. Prosa Lama.
Prosa lama adalah bentuk karya sastra yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan barat. Prosa lama berbentuk tulisan karena pada jamannya belum ditemukan alat untuk menulis. Namun, saat ini kita sudah bisa menemukan karya sastra prosa lama dalam bentuk tulisan. Dahulu kala, prosa lama diceritakan dari mulut ke mulut. Dalam prosa lama, tulisan-tulisannya memiliki karakteristik seperti cerita istana sentris, sifatnya menghibur masayarakat, tidak menggunakan struktur kalimat, dan bersifat kedaerahan. Bentuk prosa baru antara lain:
1. Dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita Pelipur Lara
b. Prosa Baru.
Prosa baru adalah bentuk karya sastra yang telah dipengaruhi oleh kebudayaan barat. Bentuk prosa ini muncul karena prosa lama dianggap tidak moderen dan ketinggalan jaman. Bentuk prosa baru antara lain:
1. Cerita pendek
2. Roman / Novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
2.3 Prosa Fiksi.
Prosa fiksi biasa juga disebut karangan narasi sugestif atau imajinatif. Prosa fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita (Aminuddin, 2011: 66).
Sebagai salah satu genre sastra, prosa fiksi mengandung unsur-unsur meliputi (1) pengarang atau narator, (2) isi penciptaan, (3) media penyampai isi berupa bahasa, dan (4) elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang membangun prosa fiksi itu sendiri sehingga menjadi wacana. Pada sisi lain, dalam rangka memaparkan isi tersebut, pengarang akan memaparkan lewat (1) penjelasan atau komentar, (2) dialog maupun monolog, dan (3) lewat lakon atau action.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan.
Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.
2.Prosa fiksi memberikan informasi.
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedia.
2.Prosa fiksi memberikan informasi.
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedia.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural.
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan.
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Contoh karya sastra:
1. Syair.
Wahai Ananda dengarlah pesan
Pakai olehmu sifat anak jantan
Bertanggung jawab dalam perbuatan
Beban dipikul pantang dielakkan
Wahai Ananda intan pilihan
Sifat tanggung jawab engkau amalkan
Berani mencencang terpotong tangan
Berani berhutang tumbuhlah beban
Wahai Ananda permata hikmat
Tanggung jawabmu hendaklah ingat
Berani menanggung sebab akibat
Berani berbuat tangan dikebat
Wahai Ananda intan terserlah
Bertanggung jawab dalam bertingkah
Berani menanggung sakit dan susah
Berani mati mempertahankan lidah
Wahai Ananda Bunda berpesan
Tanggung jawabmu jangan tinggalkan
Sakit dan perih engkau tahankan
Aib dan malu engkau tampungkan
2. Pantun
Disangka nenas ditengah padang
Rupanya urat jawi-jawi
Disangka panas hingga petang
Kiranya hujan tengah hari
2.4 Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi.
Puisi adalah sebuah karya sastra berwujud tulisan yang didalamnya terkandung irama, rima, ritma dan lirik dalam setiap baitnya. Umumnya unsur diatas puisi juga memiki makna dan dapat mengungkapkan perasaan dari sang penyair yang dikemas dalam bahasa imajinatif dan disusun menggunakan struktur bahasa yang padat penuh makna. Puisi merupakan karya seni berupa tulisan yang menggunakan kualitas estetika (keindahan bahasa) sehingga berfokus pada bunyi, irama, dan penggunaan diksi.
Contoh puisi:
Tangisan Air mata Bunda
“Dalam Senyum kau sembunyikan letihmu
Derita siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan langkahmu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku
Derita siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan langkahmu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku
Seonggok Cacian selalu menghampirimu
secerah hinaan tak perduli bagimu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku
mencari harapan baru lagi bagi anakmu
secerah hinaan tak perduli bagimu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku
mencari harapan baru lagi bagi anakmu
Bukan setumpuk Emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku
bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku
tapi keinginan hatimu membahagiakan aku
bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku
tapi keinginan hatimu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata padaku
Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hatiku”
Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hatiku”
Oleh: Monika Sebentina.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar